The Good Nurse (2022). Mengingat kecenderungan mereka untuk menjadi besar, ada sesuatu yang menyegarkan tentang melihat Jessica Chastain dan Eddie Redmayne memainkan kunci kecil di Tobias Lindholm”The Good Nurse,” yang tayang perdana di TIFF sebelum tayang Oktober di Netflix. Masalahnya adalah bahwa seluruh film dalam kunci minor.
Seolah-olah rasa hormat terhadap protagonis yang diakui pemberani dari kisah nyata ini begitu luar biasa sehingga para pembuatnya lupa memberi denyut nadi pada film mereka. “The Good Nurse” menelusuri permukaan beberapa masalah—seperti sistem rumah sakit yang begitu rusak dalam keadaan overprotektif—dan kemudian mereduksi karakternya menjadi daftar pendek ciri-ciri yang dapat ditentukan, mendorong mereka ke dalam sebuah film thriller yang memiliki pengendalian mengagumkan mengingat genre ini. kecenderungan untuk melakukan proyek berlebihan seperti ini. Namun, seseorang tidak boleh salah mengira pendekatan nada yang serius untuk kedalaman.
Amy Loughren (Chastain) adalah seorang perawat di rumah sakit rata-rata di New Jersey, mencoba menyeimbangkan menjadi ibu tunggal dengan pekerjaannya yang penuh tekanan. Ini semakin sulit ketika dia didiagnosis dengan kondisi jantung yang dapat membunuhnya jika dia tidak mendapatkan transplantasi jantung tepat waktu. Dia menyimpan diagnosis dari bosnya, tetap bekerja karena dia tidak berada di sana cukup lama untuk mendapatkan asuransi kesehatan yang diperlukan untuk menghadapinya. Masalah jantung menambahkan aspek bom waktu pada “The Good Nurse” di mana jika ketegangan yang akan terjadi menyebabkan detak jantung terlalu tinggi pada Amy, dia bisa mati.
Dia berpikir yang sebaliknya akan terjadi ketika dia bertemu dengan Charles Cullen (Redmayne) yang baik hati, seorang perawat baru yang berteman dengan Amy dan menawarkan untuk membantunya dengan pasiennya, dan bahkan dengan merawat anak-anaknya. Pada awalnya, Charles tampak seperti penyelamat, kolega yang mengetahui rahasia Amy, dan ingin berada di sana untuk membantu. Amy tidak tahu bahwa rumah sakit, yang dipimpin oleh Kim Dickens yang dingin sebagai perwakilannya yang tidak berperasaan, telah memperingatkan pihak berwenang setempat tentang situasi yang mengkhawatirkan yang melibatkan kematian salah satu pasien Amy yang tidak dapat dijelaskan. Dengan sedikit peringatan, seorang wanita memberi kode, dan jumlah insulin yang tidak normal ditemukan dalam sistemnya. Dia jelas diberi dosis ganda, dan rumah sakit benar-benar hanya memberi tahu polisi agar mereka siap menghadapi tanggung jawab hukum apa pun. Petugas investigasi, diperankan oleh Noah Emmerichdan Nnamdi Asomugha , mulai menggali sedikit lebih dalam dan menemukan riwayat pekerjaan yang mengganggu untuk Tuan Cullen yang melibatkan sembilan rumah sakit lain, yang semuanya dia tinggalkan dengan rumor yang berputar-putar. Dan kemudian satu lagi pasien Amy meninggal.
Akankah Charles Cullen, yang dipastikan membunuh sedikitnya 29 orang—meskipun diduga totalnya ratusan—akan pernah ditangkap tanpa keberanian seseorang di dalam sistem? Yang benar adalah bahwa operasi ketakutan gugatan yang mempekerjakan dan memecat Cullen tidak mendekati melakukan tugas moral mereka, menyeret seorang pembunuh berantai ke korban berikutnya. Dan selama prinsip bisnis-over-etika semacam itu ada, Cullen bisa melanjutkan. Lindholm jelas tertarik pada busur pahlawan dari kisah nyata ini, satu-satunya orang yang melanggar pola dengan membantu pihak berwenang, meskipun dia memiliki banyak risiko untuk melakukannya.
Dan di situlah perkembangan karakter ini berakhir. Kami hanya belajar sedikit tentang Amy dan Charles di luar fakta kasus itu. Amy adalah seorang ibu dengan penyakit jantung. Kurang lebih sejauh itu. Ya, ada sesuatu yang bisa dikatakan untuk sebuah film thriller yang sangat fokus pada kisah kriminalnya yang sebenarnya sehingga rasanya hampir menjebak Anda di dalamnya, tetapi film ini juga tidak melakukannya karena terlalu lesu. Ini adalah versi dua jam dari skenario yang sangat tipis, yang sering disalahartikan lambat menjadi halus. Dan mungkin itu adalah hal Netflix di mana begitu banyak acara dan film baru harus terlihat seperti “Ozark,” tapi saya memohon seseorang untuk menyalakan lampu sekali atau dua kali. Beberapa pembuat film salah mengira pencahayaan rendah dan berbicara pelan untuk drama penting, dan itu konyol. Tapi itu berbicara tentang seberapa performatif “The Good Nurse” pada akhirnya.
Pada akhirnya, para pemeran melakukan banyak pekerjaan berat yang akan membuat “The Good Nurse” menjadi status film yang bagus bagi sebagian orang saat ditayangkan perdana di Netflix. Seperti yang saya katakan, ada sesuatu yang luar biasa tentang menonton dua pemain hebat ini memainkan karakter yang tenang dan bersuara lembut untuk setidaknya sebagian besar film — Redmayne sedikit melebar di adegan terakhir, tetapi dia mendapatkan rilis, yang sebenarnya lebih kuat karena daftar yang dia ikuti sampai saat itu. Dan aktor pendukungnya juga bagus, terutama Asomugha, yang bisa dengan mudah memimpin serial detektif yang kutonton setiap minggu. Saya suka aktor-aktor ini. Saya hanya berharap mereka ada di film yang lebih baik. hermes21.com
